Senin, 07 Januari 2019

Love Story


Kali Ini tentang kisah cinta salah satu temen kamar aku, kita sebut ajah namanya kak aam, oke gusy..seperti yang kita ketahui kisah cinta seseorang tentunya beda versi, versi kak aam masuk yang mana?? Kalian tebak ajah sendiri setelah baca ceritanya..(hehee..haruss selesai pokoknya) Ah! pemaksaan.
Berawal dari pertemuan dua hati pada satu pulau yang sama, pulau Sumatera.
Cinta yang telah dijalain kak aam dan kekasihnya sudah menginjak 5 bulanan. Awal pertemuan mereka melalui chattingan di medsos, salah satu aplikasi yang paling mendunia, yah facebook. Fb bisa mempertemukan 2 insan dengan jarak dan waktu yang berbeda.
Sebut saja mas ifan, jauh dari perkiraan kak aam, setelah 2 bulanan mereka chattingan. Kak aam sempat curiga dengan tingkah laku mas ifan, sebab mas ifan hanya menghubungi kak aam pada waktu” tertentu. Dan banyak alasan lagi yang gak dapat aku jelaskan disini. Dengan berat hati kak aam memaksakan diri untuk bertanya, sebenarnya apa pekerjaan mas ifan yang sebenarnya?
Awalnya mas ifan gak jujur, tetapi paksaan dan tekanan dari kak aam memaksanya untuk jujur.
Jika saya jujur, apakah kamu masih ingin bersamaku?, kata mas ifan ragu-ragu. Melalui via suara (handphone)
Apapun kamu, bagaimanapun dirimu, jika kamu benar” serius bersamaku aku akan tetep nerima kamu apa adanya. Balas kak aam dengan lembutnya
Sebenarnya.....hmm maaf, sebenarnya sekarang aku lagi dipenjara! terangnya (what??????)
Kee..ke..kenaapa? kenapa bisa dipenjara? Maksud aku, kesalahan apa yang telah mas perbuat? Dengan kagetnya kak aam meminta penjelasan.
Tertangkapnya mas ifan dipenjara ternyata karena dijebak oleh temannya. Dia di jebak dengan menyuruh mengantarkan narkoba kepada pembeli. Apesnya mas ifan gak ngeh ternyata itu adalah narkoba, dan polisi mengetahui keberadaan penjualan itu langsung sergap menangkap mas ifan. Apes yang sedang menimpa mas ifan pada hari itu berujung ke balik jeruji selama 4 bulan.
Kisah cinta kak aam dan mas ifan terjalin melalui via suara walaupun mas ifan sedang dibalik jeruji. Selang 4 bulan, waktunya mas ifan bebas. Kegembiraan tak tertahankan oleh dua insan yang telah lama terhalang oleh jeruji itu.
Keseriusan mas ifan kepada kak aam diwujudkan dengan mengajak kak aam kerumahnya untuk mengenalkan kak aam kepada seluruh keluarganya, terkhusus kepada ibunya, yah! Mas ifan seorang yatim. Ayahnya telah wafat beberapa tahun yang lalu.
Kebetulan kak aam sedang masa liburan kuliah selama 50 hari. Mengingat perguruan tinggi tempat kak aam menuntut ilmu berada jauh di pulau sebrang. Jawa timur, khususnya di pulau madura. Pulau garam nan indah, bukan hanya pulaunya tetapi juga penduduk yang sangat ramah. Dengan liburan yang menurutnya sangat singkat ketimbang liburan perguruan tinggi lainnya, Kak aam menghabisakan harinya bersama keluarganya, jalan” dan juga salah satunya mengunjungi keluarga mas ifan.
Jauh dari hayalan kak aam yang kiranya ia diterima apa adanya tetapi malah banyak pertanyaan” dilontarkan keluarga mas ifan kepadanya yang jelas” menggores hati.
Rumahmu sebesar apa?
Tanahmu banyak? berapa hektar?
Dan pertanyaan” lain yang sama menyakitkannya. Tetapi pertanyaan itu dibalas tegar dengan nada lembut.
Humm.. saya orang biasa bu, rumah saya gak mewah, tapi alhamdulillah keluarga saya bahagia dengan kesederhanaan. jelas kak aam. Ada sedikit hembusan di sana.
Sesi pertanyaan dan segala tetek bengek yang dilontarkan oleh keluarga mas ifan telah usai sudah. Hembusan lega kak ambar karena besok waktunya kak aam kembali ke rumahnya yang berada di daerah lubuk linggau.
Pagi-pagi sekali kak aam pulang yang ditemani mas ifan, jarak yang ditempuh hampir 7 jam untuk sampai kerumah kak aam, Perjalanan yang cukup melelahkan. Sesampainya dirumah kak aam, mas ifan langsung mengutarakan maksudnya, yaitu untuk mempersunting kak aam menjadi istrinya tetapi bukan untuk saat ini, ia harus bekerja keras mengumpulkan uang untuk modal hidup bersama kak aam nanti.
Mas ifan menginap di rumah kak aam selama beberapa hari, ia memperkenalkan dirinya, kisah hidupnya, pekerjaanya, dan lagi” dia berbohong bahwa dia bekerja di jakarta. ayah kak aam selalu memperhatikan gerak-gerik dan tingkah laku mas ifan, cara ngomongnya, cara makannya, dan yang buat ayah kak aam heran adalah cara duduk mas ifan itu seperti cara khas duduk  orang” yang dipenjara. Entah itu kebetulan ataupun kebiasaan. Bukan maksud ayah kak aam memilih-milih tetapi untuk keselamatan dan kebahagiaan putrinya agar ia benar” mendapat jodoh yang mencintai dan menerima anaknya dengan ikhlas.
Setelah kepulangan mas ifan, si ayah memanggil kak aam, beliau masih penasaran kebenaran kehidupan  mas ifan.
Ada yang aneh dari tingkah laku si ifan, sadarkah kamu nak? Tanya si ayah kepada kak aam
Kak aam salah tingkah mendengar pertanyaan ayahnya. Tetapi bagaimanapun ayahnya harus tahu fakta dari kekasihnya itu, sebelum ijab kabul terlanjur terucap.
i..i..iyaah yah, sebenarnya mas ifan itu mantan nap..., jujur kak aam yang diputus oleh si ayah
kaan! Sudah ayah kira, nada yang menunjukan kekecewaan.
Ayah gak percaya ketika ia menceritakan bahwa ia bekerja di jakarta, tergambar jelas ada unsur kebohongan disana. Ayah sudah menyangka ia mantan narapidana, jelas sekali dari cara duduknya dan ada beberapa tingah lakunya yang ayah tak suka.
Tiba-tiba abang kak aam datang dan mencoba menceritakan kisah kehidupan mas ifan yang sesungguhnya. Ayah kak aam merasa sangat kecewa, sebab mengapa dengan anaknya mas ifan sanggup jujur sedangkan dengan dirinya ia didustai. Kak aam hanya tertunduk diam.
Setelah kepulangan mas ifan kerumahnya, semenjak itu hingga saat ini lelaki itu tak kunjung datang menepati perkataannya. Lelaki yang katanya ingin mempersunting kak aam, lelaki yang katanya ingin hidup bersama kak aam, lelaki yang katanya ingin bekerja keras menafkahi kak aam, lelaki yang katanya... Ahk! Semua omong kosong belaka. Jangankan menepati janji, mengabarinya pun tidak pernah!
Kak aam akhirnya paham alasan mengapa mas ifan tak kunjung datang menepati perkataanya, sebab kak aam orang sederhana yang tak bergelimpangan harta, ini bukan hasil vonis kak aam semata tetapi melalui beberapa bukti dan fakta yang ada
Melupakan itu semua memang tak mudah, tetapi dengan segala kesibukan yang dijalani oleh kak aam membuat ia merasa lebih baik dari pada memikirkan hal yang tak berguna tentang mas ifan. Mengingat kak aam telah menginjak semester 5 di kampusnya. Kan aam mencoba melanjutkan hidup tanpa memikirkan mas ifan lagi.
Hingga saatnya kak aam dipertemukan lagi oleh pria bernama, kita sebut saja mas amin. Pria yang datang dengan segala kesederhanaanya, kejujurannya, kesungguhannya untuk benar” ingin menjalin hubungan secara serius dengan kak aam. Hanya dengan waktu beberapa bulan mas amin begitu mencintai kak aam dan berharap kak aamlah wanita yang menyempurnakan separuh agamanya.
Lagi-lagi sepasang dua insan ini menjalin hubungan melalui via facebook. Dengan jarak yang berbeda pulau, sumatera-kalimantan sungguh tidak lucu jika menjalin hubungan sedewasa ini hanya untuk berain-main. Mengingat kejadian pahit yang tak ingin kak aam cicipi lagi, ia hanya meminta kepada mas amin, jika mas amin benar” serius dengannya datanglah melamar kepada kedua orang tua kak aam.
Tak dapat dipungkiri kesungguhan mas amin benar” terwujud dengan datangnya ia kerumah kak aam dengan membawa uang 25 juta sebagai mahar untuk menikahi kak aam. Mas amin menaklukan lautan hanya untuk menjemput pujaan hatinya yang sekalipun tak pernah ia temui secara langsung. Sungguh ini membuat kak aam benar” bersyukur dipertemukan oleh pria sebaik dan setulus mas amin. Memang jodoh gak dapat ditebak, sejauh apapun dia jika sudah jodoh pasti akan bertemu.
Aku gak cantik mas, aku gak secantik yang mas kira. terang kak aam di pesannya
Walaupun kamu gak punya hidung mas tetep akan nikahin kamu! Jawaban mas amin benar” membuat hati kak aam sangat bahagia. (so sweet hehe)
Mengingat percakapan mas amin dan kak aam saat chattingan dengan bukti yang ia berikan membuat kepercayaan semakin memihaknya untuk menerima mas amin sebagai suaminya. Bukan hanya modus atau harapan palsu seperti yang diberikan oleh mas ifan.
Dengan segala pertimbangan akhirnya kak aam dan mas amin tetap akan menikah, tetapi hanya menikah secara agama, yah nikah siri. Dengan alasan kak aam masih ingin melanjutkan kuliahnya yang tinggal hanya setahun lagi, sebab dikampusnya ia seorang mahasiswi dengan program khusus yang diprogram itu tidak memperbolehkan mahasiswi yang sudah menikah kuliah. Kecuali kak aam harus pindah program yaitu menjadi anak luaran yang hanya datang untuk kuliah bukan tinggal diasrama seperti yang kak aam lalui sekarang.
2 minggu sudah kak aam berstatus seorang istri, hari demi hari senyum bahagia selalu terpancar diwajah kak aam, sepasang pengantin baru itu tak habis”nya mengucap syukur telah dipertemukan dengan cara yang tak mereka sangka. Allah memang telah menyiapkan skenario terbaik buat hambanya.
Dengan segala kesabaran kak aam dan suaminya terpaksa harus rela berpisah untuk sementara waktu, kak aam kembali ke madura untuk menyelesaikan S1 nya dan mas amin kembali ke kalimantan untuk bekerja keras mencari nafkah untuk istrinya dan anak”nya nanti.
Saat ini rasa rindu itu terus tumbuh, dan hanya kepada Allah mereka dapat mengadu, hingga tiba saatnya mereka dipertemukan lagi nanti ketika kak aam wisuda.
Jaga mata, jaga hati, jaga fikiran.. itu menjadi prioritas kak aam, kak aam percaya ketika ia menjaga dirinya dari lelaki lain, suaminya pun akan melakukan hal yang sama.
Huaaaa..terhura gua guys! Dengan kesabaran kak aam melewati itu semua tanpa mengeluh, ia sadar semua itu adalah ujian dari Allah yang menandakan betapa cintanya Allah kepada hambanya.
Semoga kak aam dan suaminya menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohma, yang nantinya memiliki keturunan sholeh dan sholehah. Aamiin..
Dan buat para pembaca semoga kita mendapatkan jodoh yang terbaik dari yang terbaik..Aamiin..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASET P2M KORDES X DESA TARABAN

ASET P2M IDIA PRENDUAN KORDES X DESA TARABAN Larangan, (01/18)   pembuatan keripik tomat (kripto), kegiatan ini pertama kali dilak...